Monday

, ,

Inikah Masyarakat Air Dingin

Foto/Ist : Dari halaman Facebook salah seorang masyarakat Air Dingin
SUTAN MINANG - SETIAP daerah punya keanekaragaman sendiri, mulai karakter, kebiasaan dan lain sebagainya.

Semua itu merupakan hal yang fanatik dan tidak dapat dirubah oleh orang lain

Di beberapa daerah yang masyarakatnya telah lama berada disana, memiliki sikap kompak yang tidak ingin dirusak, bahkan mereka akan berbuat banyak hal jika terdapat pihak lain yang mencoba mengambil apa yang menjadi pegangan mereka.


Di salah satu aerah di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Kenagarian Air Dingin, Kabupaten Solok, punya ciri khas masyarakat yang telah ada sejak masih nenek moyang.

Hal tersebut menjadi kebanggan tersendiri dalam diri mereka, terutama pada saat mereka memiliki kesempatan untuk berbagi cerita dengan orang-orang di luar sana.

Rasa bangga yang mereka miliki itu tidak akan pernah ada habisnya, mereka selalu menceritakan kelebihan tempat mereka kepada setiap orang, terutama pada saat mereka merantau ke tanah seberang.

Jika kita mencoba untuk bertanya kepada salah satu putra-putri daerah Air Dingin, tentu kita akan memperoleh jawaban yang lebih jelas akan semuanya. 
Kita tahu, bahwa ciri khas masyarakat setiap daerah berbeda dan tidak dapat ditukar.

Dalam topik ini, nampaknya ciri khas tersebut hanya menjadi cerita saja bagi kaum penerus, khusus Air Dingin. Walau mereka tahu daerah lain tidak punya itu.
Saat ini mereka tidak tahu bagaimana cara mengaplikasikan dan mempertehankan kebiasaan yang sudah ada sejak dulu kala.

Sikap mereka yang tidak mau tahu dengan budaya modern, membuat mereka lupa dan sedikit demi sedikit mulai terhapus.

Ciri khas yang telah menjadi budaya di air dingin ini, merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari tetua-tetua atau nenek moyang yang sudah  selayaknya wajib dipertahankan.

Seharusnya, melalui kebiasaan membanggakan budaya mereka terhadap orang lain, menjadi pelecut bagi mereka untuk belajar, mempertahankan dan mengaplikasikan dalam diri mereka serta menjadi sebuah kabangkitan semangat untuk belajar kembali seluruh budaya yang sudah ada, hingga suatu saat nanti,  budaya itu tidak tinggal sejarah.

Kalau kita terawang dari cerita kaum Nagari Air Dingin terdahulu, budaya yang menjadi kelebihan mereka di antaranya :
  1. Budaya saling peduli dan kompak
  2. Budaya gotong royong
  3. Budaya seni anak nagari
  4. Budaya islami yang religius
  5. Budaya kaum muda yang penuh akan kreatifitas
  6. Budaya yang mau mendengarkan pendapat orang lain
  7. Kebiasaan saling mengunjungi antar kaum
  8. Sikap untuk tidak bersaing
  9. Sikap untuk tidak saling mengucilkan
  10. Sikap mamak yang peduli terhadap keponakan
  11. Keponakan yang selalu mendengarkan nasehat mamak
  12. Saling menghargai antar suku
  13. Hadirnya karya-karya baru dari kaum muda
  14. Selalu dipimpim oleh orang yang tahu cara bersikap dan bertindak
  15. Hidup yang selalu didasari dengan aturan illahi
  16. Kebiasaan bergurau yang memberi banyak pengalaman dan pengetahuan yang tidak hanya sekedar kumpul-kumpul
  17. Masyarakat yang tau dengan "nan ampek" dan beberapa hal lainnya.
Saat sekarang ini, sebagian dari budaya-budaya itu telah memudar dan termakan oleh jaman yang semakin maju seperti sekarang ini.

Contohnya saja kekompakan di Nagari Air Dingin yang bisa dibilang tidak terlihat lagi, mulai dari kaum muda ataupun orang-orang yang seharusnya memberi nasehat (angku-angku, niniak mamak, alim ulama dan cidiak pandai di dalam nagari).

Kalau keadaannya demikian, rasa kompak telah hilang, tentunya orang-orang di luar san akan sangat mudah mempengaruhi dan menghasut kehidupan di masyarakat, ibarat pribahasa penulis "kalau di dalamnya sudah hancur, bagaimana untuk membela diri saat dirusak".

Yang jadi pertanyaan, apakah hari ini akan ada penerus yang peduli dan ingin mempertahankan budaya tersebut? Kita tidak tahu.

Kemajuan jaman yang semakin bertambah, sudah selayaknya di jadikan sebagai lintas atau jalan untuk memperbaiki dan menghadirkan kembali kebiasaan positif yang telah kita miliki.

Jangan sampai suatu nanti, Nagari Air Dingin hanya dipandang sebagai nagari "1001" kemunafikan.

Kini pun sangat dibutuhkan orang-orang yang bisa berpikir kritis dan mau bertindak dengan bijaksana demi mengembalikan budaya yang terdapat banyak nilai-nilai kebaikan (pemuka masyarakat dan pimpinan nagari).

Ctt : Jangan sampai terjadi budaya liberal
Demikian dulu tulisan ini saya tulis, mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi pengetahuan bagi pembaca.
Sumber : kaum adat dan realita yang terliat


Share:

0 comments: