Wednesday

Facebook Terkunci atau Dibajak, Ini Penyebab Akun Facebook Terkunci Atau Dibajak, Pulihkan Pakai Aktifkan Autentikasi Dua Faktor

Trik membuka akun facebook yang terkunci atau menghindari dari pembajakan, cek video di bagian akhir artikel

Facebook (FB) kamu terkunci, atau kena bajak. Seharusnya ini bisa dilakukan antisipasi lebih awak.

Sebelum kita masuk pada langkah memperbaiki atau mencari tahu bagaimana agar akun facebook atau FB kita terhindar dari penguncian atau pembajakan, simak dulu penjelaskan berikut ini!.

Bagi yang belum pernah mengalami akun facebooknya terkunci pastinya akan sangat panik juga bingung..

Biasantaya, jika akun facebook atau FB terkunci akan ada notifikasi yang akan datang secara tanpa diduga, inilah yang biasanya bikin panik.

Berikut beberapa hal yang jadi penyebab akun facebook atau FB kita terkunci. Simak ini karena jika tidak akan berbahaya terhadap akun facebook kamu, bisa saja berujung blokir permanen.

1. Sering malakukan Spam di facebook atau FB

Pernah melakukan spam dan spam berlebihan dapat membuat akun kita dalam bahaya. Aktivitas seperti inilah akan membuat akun rentan dikunci.

Spam banyak dilakukan berkomentar diberbagai akun facebook atau FB. memposting sesuatu ke segala grup di facebook, hingga melakukan bom like ke banyak akun.

2. Terdapat aktivitas mencurigakan atau bisa jadi dibajak

Jika terjadi aktivitas mencurigakan atau ada yang membajak akun facebook kamu, maka akan membuat pihak facebook menutup atau mengunci akun facebook kamu sementara.

Banyak model aktivitas mencurigakan, mulai log in di berbagai platform, log in menggunakan vpn, sering saat memasukkan kata sandi facebook, banyak melakukan lupa kata sandi, log in ganda atau bersamaan dan ada orang lain yang memang ingin mencoba mengakses atau masuk ke akun facebook kalian dan lain sebagainya.

Nah, jika itu terjadi, maka bagi yang tak paham maka akan sulit melakukan perbaikan. Mungkin langkah yang akan dilakukan bagi mereka yang tak paham, membuat akun faceboom baru. Tapi jika tahu cara memperbaiki akun facebook yang terkunci, tentu dia tak perlu khawatir.

Berikut dalam video, disajikan tips dan trik mengembalikan facebook yang terkunci, menghindari akun facebook dari aktivitas pembajakan dan atau juga disebut upaya yang bisa dikakukan agar facebook tak bisa dibajak.

Untuk dapat menerapkan langkah atau cara melakukan autentikasi dua faktor pada video saya ini, ada beberapa hal yang harus dipastikan.

Misal jika akun facebook terkunci karena aktivitas mencurigakan, carilah perangkat yang sering atau pernah kamu gunakan, dan log in ke facebook menggunakan perangkat tersebut (jangan log in pakai gadget atau hp kalian). Jika sudah masuk, tinggal kalian ikuti langkah atau cara mengaktifkan autentikasi dua faktor pada video.

Jika kalian ingin menghindari atau mencegah akun kalian dari pembajakan, tentu ini sangat baik. Silahkan aktifkan autentikasi dua faktor sesuai dengan petunjuk yang ada di video.




Share:
Read More

Friday

, , , , ,

Cara Membuat Teh Telur Khas Sumatera Barat, Enak dan Nikmat Serta Dijamin Tidak Amis


SUTAN-MINANG - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo Semua.

Selamat datang kembali di blognya Sutan Minang.

Blog ini membahas seputar hal-hal menarik dari provinsi Sumatera Barat atau mungkin banyak orang mengenal daerah ini sebagai "Padang".

Sumatera Barat telah terkenal dengan berbagai keunikannya mulai dari budaya, alam, wisatanya, masakan, serta juga jenis minumannya.

Jika kamu ke Provinsi Sumatera Barat atau Minangkabau, jangan lupa untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang dimiliki serta nikmatilah keindahan alamnya.

Selain itu saat berkunjung ke sana, ada baiknya kamu juga mengenal keunikan budaya dan kebiasaan masyarakat Minangkabau.

Lalu, jangan lupa untuk mencicipi berbagai sajian kuliner yang ditawarkan oleh masyarakat Minangkabau yang mudah kamu temukan dimana saja di Provinsi Sumatera Barat.

Terlepas dari semua kekayaan yang dimiliki provinsi Sumatera Barat itu, namun di artikel kali ini kita akan membahas salah satu minuman khas Minangkabau yakni Teh Talua atau Teh Telur.

Ya, mungkin kalian sudah mendengar nama minuman yang satu ini.

Teh telur adalah minuman khas dari Sumatera yang memiliki cara penyajian ya yang sangat unik.

Banyak yang penasaran, bagaimana cara membuat teh telur agar enak dan tidak amis khususnya orang-orang di luar provinsi Sumatera Barat.

Sebanarnya sangat mudah, kamu cukup pahami bahan dan cara membuatnya.

Nah, dalam artikel kali ini kita akan membahas seputar cara pembuatan teh telur. Tapi sebelumnya kita akan bahas dulu asal-usul teh telur khas Ranah Minang.

Teh telur adalah minuman khas Sumatera Barat yang merupakan menu wajib di warung tradisional maupun restoran padang.

Minuman ini umumnya dibuat dari campuran teh, gula, telur dan sedikit perasaan jeruk nipis.

Telur yang digunakan biasanya adalah telur ayam kampung atau telur bebek.

Teh telur biasanya diminum oleh para petani yang hendak ke lahan sebagai penambah stamina sebelum bekerja.

Di masa sekarang, teh telur tidak hanya digunakan atau dikonsumsi oleh para petani sebelum ke lahan, namun banyak juga dari orang-orang yang bekerja di luar itu mengkonsumsi teh telur sebelum bekerja seperti orang kantoran, pegawai negeri, pekerja lapangan, pejabat dan lain sebagainya.

Teh telur di provinsi Sumatera Barat cukup mudah ditemukan.

Namun di berapa provinsi terbilang cukup sulit, mungkin hanya satu, dua, tiga, atau empat tempat saja di satu daerah yang menjualnya, itu pun rasanya belum tentu seenak teh telur warisan nenek moyang orang ranah minang.

Tak semua warung memiliki rasa teh telur khas Sumatera Barat.

Jadi pada saat kamu berkunjung ke warung-warung penjualan teh telur, kamu harus bisa seleksi atau mencoba secara satu persatu di warung mana teh telur yang cocok dengan selera mu. Kalau sudah ditemukan, berlangganan lah di warung itu.

Nah, jika kamu tak menemukan di mana di daerahmu itu warung yang menyediakan teh telur enak, kamu bisa juga membuatnya sendiri di rumah

Berikut tata cara pembuatan teh telur yang enak berdasarkan pengalaman yang penulis miliki.

Kamu cukup menyediakan bahan-bahan yang digunakan. Berupa jenis telur bebek atau telur ayam kampung.

Selanjutnya sediakan gula pasir, bubuk kayu manis, kopi dan susu kental manis. Jangan lupa bahan yang tak boleh ditinggalkan adalah teh serbuk dan air.

Masuk ke proses pembuatan.

Langkah pertamanya adalah memiskan antara kuning telur dan putihnya. Yang digunakan adalah kuningnya.

Usahan putih telur dan kuning telur tersebut benar-benar terpisah dan masukkan ke dalam gelas.

Langkah kedua, kuning yang sudah terpisah tersebut ditambahkan dengan gula sebanyak 1/2 sendok makan atau 1 sendok makan, masukkan kopi seujung sendok teh, dan tambahkan serbuk kayu manis dua ujung sendok teh.

Setelah semuanya dimasukkan ke dalam gelas, kamu tinggal mengocok sampai benar-benar mengembang.

Alat pengocok bisa berupa sendok makan, garpu, ikat lidi (30 tusuk), atau juga Mixer.

Usahakan proses pengocokan agak lama, bisa berlangsung 10 sampai 15 menit, atau benar-benar mengembang, sampai warna kocokan agak keputihan.

Usai melakukan langkah kedua (mengocok campuran), kita masuk ke langkah ketiga. Yakni merebus teh dengan menggunakan air.

Saran, teh bisa kamu rebus pada saat kamu melakuan pengocokkan, agar kamu tak menunggu lama.

Teh yang digunakan jangan teh celup, namun teh serbuk. Ini wajib, sehingga rasa teh telur mu benar-benar nikmat.

Untuk satu gelas teh telur, kamu bisa menggunakan sebanyak 1,5 sendok makan teh serbuk, bisa juga sampai tiga sendok makan. Air yang digunakan bisa 2 gelas untuk satu gelas teh telur.

Ctt : Kalau segelas takutnya nanti gak cukup, karena saat dipanaskan bisa jadi jumlah airnya akan berkurag.

Jika sudah mebdidihkan, sebisanya warna air itu benar-benar kental.

Langkah berikutnya adalah menyeduhkan rebusan teh tadi ke dalam adukan atau kocokan tadi dengan menggunakan penyaring teh, agar serbuk teh tak ikut masuk ke dalam gelas.

Oya, sebelum memasukkan rebusan teh, masukkan dulu susu lebih kurang 1 sampai 2 untuk susu kental manis sachet.

Langkah terkahir setelah diseduh, masukkan persan jeruk nipis secukup. Jangan sampai terlalu asam.

Jika sudah, maka teh telur mu sudah bisa disajikan dan dinikmati.

Aduk dulu sebelum mencicipi. Atau bisa juga nikmati dulu busanya biar sensasi menikmati teh telurmu lebih terasa.

Selamar mencoba.

Tonton Video pembuatan teh telur berikut ini..!

Share:
Read More

Di Tanah Datar, Tersimpan Keindahan Panorama Benteng Tabek Patah


SUTAN MINANG - Tulisan ini dikutip dari blog saya yang satu lagi, yakni dahend.blogsopot.com. Jangan bilang ini saduran tak berijin.

Panorama Benteng Tabek Patah, begitu dia disebut. Berlokasi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, lebih tepatnya di Jalan Lintas Batusangkar-Bukit Tinggi.

Dulunya, panorama ini merupakan benteng pertahanan Belanda di Zaman Penjajahan. Cerita salah seorang masyarakat setempat, Zulni Yelfita, kini benteng tersebut telah menjadi sebuah destinasi yang sangat digandrungi masyarakat.

Panorama Benteng Tabek Patah memiliki spot-spot terbaik. Disana para pelancong bakal menjadi sangat terpukau dikala berkunjung.

Spot dengan gaya-gaya kekinian seolah membuat keberadaan Panorama Benteng Tabek Patah semakin punya daya tarik dan bernilai keindahan yang sangat tinggi.

Seperti yang tampak, rumah-rumah pohon membuatnya bisa menjadi salah satu destinasi digital yang cukup instagrameble.

Apapun yang dikembangkan di lokasi yang satu ini, membuat tempat itu kian layak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Suasana alam dengan pepohonan pinus rindang nan hijau. Panorama Benteng Tabek Patah amat sejuk dan asri.

Berada persis di ketinggian, pandangan mata kita lepas saat melihat bentangan Nagari tetangga seperti Tanjung Alam dan Payakumbuh.

Seperti yang sudah dijelaskan, lokasinya yang begitu instagrameble, menjanjikan kegiatan foto-foto yang menyenangkan. Lensa kamera bakal menangkap moment itu menjadi lebih indah.

Tidak kalah menarik, jajanan atau kuliner yang tersedia di lokasi wisata alam yang satu ini juga dapat menjadi cicipan memanjakan lidah.

Dia adalah minuman sehat tradisional kopi kawa daun. Dihidang menggunakan tempurung kelapa.

Pernah mendengar dan mencoba kopi ini? Kalau belum, mari coba ketika datang ke Panorama Benteng Tabek Patah.

Nikmatilah sensasi minum kopi dengan cara unik dan membudaya, disertai gorengan panas yang menggugah selera.



MENUJU LOKASI

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung dan ingin menikmati wisata alam Panorama Benteng Tabek Patah, jangan khawatir.

Punya kendaraan sendiri atau menggunakan mobil angkutan sewa, menuju ke sini cukuplah mudah.

Dari kota Padang, jarak atau waktu tempuhnya sekitar 150 menit. Terletak di Jalan Lintas Batusangkar-Bukitinggi.

Jika dari bukitinggi, kira-kira berjarak 20 kilometer dan begitupun dari Payakumbuh.

Dari Padang, ongkos menggunakan kendaraan umum Rp 50 ribu/orang (menggunakan angkutan sewa eksekutif (travel)). 


Sedangkan dari Bukittinggi atau Payakumbuh, hanya memakan biaya transportasi sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu rupiah



Share:
Read More

Thursday

Sulitnya Memperjuangkan Cinta Karena Berbeda Taraf Hidup

SUTAN MINANG - "Kekuatan cinta di antara mereka berdua lah yang membuat kami bisa terlahir ke dunia ini. Taraf hidup yang berbeda tak menyurutkan niat mereka untuk bersatu dan mengarungi biduk rumah tangga bersama-sama". 

Demikian ketipan dari alur cerita saya kali ini. 

Saya di lahirkan di sebuah desa yang terletak di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Lebih tepatnya di Kenagarian Air Dingin. 

Saya memiliki kedekat luar biasa dengan keluarga dari ayah (bako). Sewaktu masih balita hingga menduduki bangku Sekolah Dasar (SD), saya sering bermain, bermalam, dan bahkan menghabiskan masa kecil di rumah bako ini. 

Kedekatan dengan bako tak bisa diukur, meski melanjutkan pendidikan ke luar daerah dan bahkan saat ini merantau dan bekerja di Pekanbaru, bako selalu menjadi rumah kedua yang dikunjungi setelah rumah dari kedua orangtua ketika saya balik kampung.
Baiklah, kita masuk ke inti cerita.

Saat itu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saya tak begitu ingat saat itu kelas berapa, yang pasti belum sampai kelas enam. Suatu malam saya tidur di rumah bako,  seperti biasa kakak pertama dari ayah (Mak Uwo) selalu memberikan cerita-cerita menyenangkan guna mengantar tidur kami. 

Malam itu, tanpa diminta tiba-tiba beliau menceritakan betapa kerasanya perjuangan kedua orangtua saya untuk bisa bersatu menjadi pasangan suami istri hingga saya, kakak dan adik-adik terlahir ke dunia ini.

Mengawali ceritanya, Mak Uwo menyebutkan bahwa sebelum kedua orang tua saya dipertemukan, ayah saya berencana akan menikah dengan salah satu perempuan, entah siapa itu.

Niat baik itu sudah bulat, tapi karena sesuatu dan beberapa hal, membuat semuanya batal begitu saja.
Ibu saya menghabiskan waktu remajanya di daerah Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Ikut orangtuanya (nenek saya) bekerja dan mencari kehidupan disana. 

Meski besar dan hidup di tempat negeri orang, namun nenek tak melupakan daerah asal. Sesekali mereka pulang guna melihat dan bersilitaruhmi dengan sanak saudara di kampung halaman (Air Dingin). 

Suatu ketika, mungkin karena sudah jodoh, ayah bertemu dengan ibu pada saat moment pulang kampung. Saling berkenalan hingga akhirnya memiliki kedekatan. 

Hati yang sudah menyatu, kasih sayang yang telah terjalin, membuat mereka yakin akan lebih bahagia jika bersama mengarungi biduk rumah tangga. 
Niat kedua orangtua saya itu tak mendapat sambutan baik dari sang Nenek. Mendengar kabar rencana ayah dan ibu untuk menikah, membuat nenek langsung bergegas balik ke Padang Aro.

"Saya tidak setuju, saya sudah siapkan orang yang siap menikah dengan mu di Padang Aro yang lebih pantas dan cocok. Mengapa kamu pilih suami tukang angkat batu, di Padang Aro ada colon yang lebih baik," demikian ungkap kata sang nenek yang saya dengar dari cerita Mak Uwo di malam itu.

Saya sangat fokus dan begitu terharu mendengar kisah ini. Pikiran menerawang, membayangkan betapa sulitnya orangtua saya berjuang.

Ibu saya kekeh dan bersikeras untuk tetap bisa bersama dengan ayah, meski di lain hal nenek saya terus memaksa agar ibu tetap kembali pulang ke Padang Aro, Solok Selatan.

Kata Mak Uwo, ayah saya, orang tua, dan keluarganya yang lain begitu sadar bahwa sakit dan sulitnya kehidupan yang membuat nenek saya menentang hubungan itu. 
Kasih sayang yang telah tumbuh, hati yang sudah benar-benar yakin satu sama lain, membuat mereka akhirnya bersatu. Tapi masih ada batu karang penghadang.

Ketika nenek saya bergegas untuk balik ke Padang Aro, kemudian menunggu bus di tepi jalan lintas, disitulah cerita mengharukan terjadi. 

Ayah saya ikut mengantar nenek dan ibu menunggu bus. Ketika mobil datang, ibu malah bersikiras untuk tidak mau naik, beliau tegas dengan pendiriannya untuk bisa bersatu membangun rumah tangga bersama ayah.

Nenek begitu geram dan beliau sangat marah. 

"Tidak boleh, kita harus balik ke Padang Aro. Sudah ada calon suami yang lebih baik dari tukang angkat batu itu, kita harus balik, bus sudah menunggu," ungkap Mak Uwo sembari saya membayangkan seperti apa situasi kala itu.

Nenek memegang pergelangan tangan kiri dari ibu dengan kedua tangannya. Ibu saya tetap kekeh hingga tangan kanannya berpegangan ke salah satu tumpukan rumput yang batangnya sangat kuat. 

Terjadilah terik ulur. Bahkan kekuatan nenek menarik pergelangan tangan ibu, membuat tumpukan rumput itu pun putus.

Ibu saya menangis, memohon sambil bersimpuh agar hubungannya dengan ayah direstui.

Mak Uwo pun bilang, betapa ramainya masyarakat melihat kajadian kalai itu. Ibu saya saat itu terus menangis, ayah tak bisa berbuat apa-apa karena beliau sangat sadar kondisi hiduplah yang membuat mereka seakan tak bisa bersama.

Karena saat itu masyarakat di sekitar begitu ramai, akhirnya sang nenek sedikit mereda, sehingga niat awal untuk segara balik ke Padang Aro pun batal.

Singkat cerita, kemauan yang sama-sama kuat serta kayakinan akan bahagia jika hidup bersama antara kedua orangtua saya, akhirnya nenek pun merestui hubungan itu dan akhirnya mereka pun dinikahkan. Walau begitu, bukan berarti nenek sudah menerima sepenuhnya keberadaan ayah. Kehidupan yang masih sulit membuat ayah harus ekstra berjuang agar bisa mengambil hati nenek untuk bisa diakui sebagai menantu.
Kata Mak Uwo, memang butuh waktu lama agar ayah bisa menagmbil hati nenek. Namun karena ayah adalah seorang yang gigih dan mau bekerja keras memperbaiki taraf hidup, keberadaannya pun akhirnya diterima. Apalagi sejak ibu sudah memiliki momongan, yaitu kakak pertama saya, hingga sampai saat ini kedua orangtua saya sudah melahirkan 9 orang anak, termasuk saya anak ke 5.

Demikian cerita singkat ini. Maaf cuma ingin berbagi. 

Terimakasih

Salam dari Blogger kece Hendri Gusmulyadi

Share:
Read More

Monday

Cuma Berbagi, Ini Nama Panggilan Di Minangkabau

foto : http://surauparabek.com
SUTAN MINANG - Bagi orang Minang nama itu penting. Ketek banamo - gadang bagala. Katiko ketek disabuik namo - alah gadang disabuik gala.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa yang dikatakan sepesukuan sebagai unit terkecil dalam sistem kekerabatan Minang terdiri dari 5 lapis generasi atau keturunan. Mungkin dalam satu masa tidak terdapat kelima tingkat keturunan itu, karena hal itu sangat tergantung dari usia rata-rata anggota suku dari tiap generasi.

Panggilan Sesama Anak
Adik memanggil kakaknya yang perempuan dengan "Uni" dan "Uda" untuk kakak lelaki. Antara mereka yang seusia, memanggil nama masing-masing. Si Ani memanggil si Ana dengan menyebut Ana. Si Husin memanggil si Hasan dengan sebutan Hasan.Mande dan Mamak serta generasi yang lebih tua, memanggil anak-anak dengan panggilan kesayangan "Upiak" pada anak perempuan dan "Buyuang" untuk anak laki-laki.

Panggilan untuk Ibu dan Paman
Anak sebagai generasi terbawah dalam susunan pesukuan Minang, mempunyai panggilan kehormatan terhadap ibu dan saudara ibunya, serta generasi yang berada diatasnya.Anak memanggil ibunya dengan panggilan Mande - Amai - Ayai - Biyai - Bundo - Andeh dan di zaman modern ini dengan sebutan Mama - Mami - Amak - Ummi dan Ibu.Jika ibu kita mempunyai saudara perempuan yang lebih tua dari ibu kita (kakak ibu) maka sebagai anak kita memanggilnya dengan istilah Mak Adang yang berasal dari kata Mande dan Gadang.
Bila ibu mempunyai adik perempuan, maka kita memanggilnya dengan Mak Etek atau Etek yang berasal dari kata Mande nan Ketek.
Bila ibu kita punya saudara lelaki, kita panggil beliau dengan Mamak. Semua lelaki dalam pesukuan itu, dan dalam suku yang serumpun yang menjadi kakak atau adik dari ibu kita, disebut Mamak. Jadi Mamak tidak hanya sebatas saudara kandung ibu, tapi semua lelaki yang segenerasi dengan ibu kita dalam suku yang serumpun. Dengan demikian kita punya Mamak Kanduang, Mamak Sejengkal, Mamak Sehasta, Mamak Sedepa sesuai dengan jarak hubungan kekeluargaan. Mamak Kandung adalah Mmamak dalam lingkungan semande.
Mamak tertua dan yang lebih tua dari ibu kita, kita panggil dengan istilah Mak Adang dari singkatan Mamak nan Gadang sedangkan yang lebih muda dari ibu kita , kita sebut dengan Mak Etek atau Mamak nan Ketek. Mamak yang berusia antara yang tertua dan yang termuda dipanggil dengan Mak Angah atau Mamak nan Tangah.

Kedudukan Mamak
Mamak mempunyai kedudukan yang vital dalam struktur kekerabatan minang, khususnya dalam hubungan Mamak-Kemenakan, seperti diatur dalam Pepatah Adat berikut ini.
Kamanakan barajo ka mamak,
Mamak barajo ka panghulu,
Panghulu barajo ka mufakat,
Mufakat barajo ka nan bana,
Bana badiri sandirinyo.
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa mamak mempunyai kedudukan yang sejajar dengan ibu kita. Karena beliau itu saudara kandung. Sehingga mamak dapat diibaratkan sebagai ibu-kandung kita juga kendatipun beliau lelaki.

Adat Minang bahkan memberikan kedudukan dan sekaligus kewajiban yang lebih berat kepada mamak ketimbang kewajiban ibu. Adat mewajibkan mamak harus membimbing kemenakan, mengatur dam mengawasi pemanfaatan harta pusaka, mamacik bungka nan piawai.

Kewajiban ini tertuang dalam pepatah adat, ataupun dalam kehidupan nyata sehari-hari. Kewajiban untuk membimbing kemenakan sudah selalu didendangkan orang Minang dimana-mana. Namun kini sudah mulai jarang diamalkan

Pepatah menyebutkan :

Kaluak paku kacang balimbiang,Buah simantuang lenggang lenggangkan,Anak dipangku kamanakan dibimbiang,Urang kampuang dipatenggangkan.

Kewajiban mamak terhadap harta pusaka antaranya dalam menjaga batas sawah ladang, mengatur pemanfaatan hasil secara adil di lingkungan seperindukan, dan yang terpenting mempertahankan supaya harta adat tetap berfungsi sesuai ketentuan adat.

Fungsi utama harta pusaka :

Sebagai bukti dan lambang penghargaan terhadap jerih payah nenek moyang yang telah mencancang-malateh, manambang-manaruko, mulai dari niniek dan inyiek zaman dahulu, sampai ke mande kita sendiri. Karena itu kurang pantaslah bila kita sebagai anak cucu, tidak memeliharanya, apalagi kalau mau menjualnya. Tugas mamak terutama untuk menjaga keberadaan harta pusaka ini.
Ramo-ramo si kumbang janti,
Katik Endah pulang bakudo,
Patah tumbuah hilang baganti,
Harto pusako dijago juo.

Sebagai lambang ikatan kaum yang bertali darah. Supaya tali jangan putus, kait-kait jangan sekah (peceh) sehingga pusaka ini menjadi harta sumpah satie (setia), sehingga barang siapa yang merusak harta pusaka ini, akan merana dan sengsara seumur hidupnya dan keturunannya.

Sebagai jaminan kehidupan kaum jaman dahulu sehingga sekarang terutama tanah-tanah pusaka. Baik kehidupan zaman agraris, maupun kehidupan zaman industri, tanah memegang peranan yang sangat strategis. Jangan terpedaya atas ajaran individualistis atas tanah, yang bisa menghancurkan sendi-sendi adat Minang.

Sebagai lambang kedudukan social.

Itulah 4 fungsi utama dari harta pusaka yang menjadi kewajiban mamak untuk memeliharanya.

Kewajiban mamak sebagai pamacik bunka nan piawai, selaku pemegang keadilan dan kebenaran. Kewajiban ini dilakukan dengan bersikap adil terhadap semua kemenakan. Antaranya dalam pemanfaatan hasil harta pusaka tinggi. Dilain pihak penanggung jawab terhadap ikatan perjanjian antara pihak luar pesukuan misalnya dalam ikatan perkawinan. Bila sudah ada kesepakatan antara kedua keluarga, maka mamaklah menjadi penanggung jawab atas kesepakatan itu. Bila terjadi ingkar janji, mamaklah yang harus membayar hutang. Bila telah dilakukan Tukar Tando sebagai tanda kesepakatan, maka mamaklah yang akan menjadi tumpuan dan tumbal bagi kesepakatan itu.
Mamaklah yang menjadi penanggung jawab atas janji antara kedua keluarga ini, bukan kemenakan yang akan dikawinkan.

Panggilan Generasi Ketiga
Dalam hubungan pesukuan diatas, terlihat bahwa kita sebagai anak menjadi generasi kelima. Kita sebagai generasi kelima, memanggil "Uo" atau "Nenek" kepada Mande dari ibu kita sendiri dan Mamak atau Tungganai (Mamak Kepala Waris) pada saudara lelaki dari Uo (Nenek) kita. Berdasarkan pada pengelompokkan umur rata-rata, maka yang diangkat jadi Penghulu dalam pesukuan ini, biasanya dari kelompok tungganai ini. Pada saat kita lahir,kelompok para tungganai ini berusia sekitar 40 tahun, sehingga memenuhi syarat usia yang pantas untuk memimpin suku (kaum) kita.

Selanjutnya pada generasi kedua kita memanggil Gaek untuk perempuan dan Datuak pada lelaki yang termasuk dalam generasi kedua ini.

Generasi pertama (kalau masih hidup) kita sebut dengan panggilan Niniek untuk perempuan dan Inyiek untul lelaki yang termasuk generasi pertama. Usia rata-rata generasi pertama ini, pada saat kita lahir sekitar 80 th.

Bagi mamak atau tungganai yang diangkat jadi Penghulu, diberi gelar DATUK. Keluarga yang seusia atau lebih tua dari Penghulu memanggilnya dengan "Ngulu", sedangkan yang lebih muda dengan panggilan yang biasa seperti Uda dan Mamak.


(Sumber : Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang)

copas lagi dari adat budaya minang

baca juga 
Pacu Jawi Yang Berlumuran Lumpur, Asiiikkkk
Share:
Read More